Wednesday, January 29, 2014

Dosa Fitnah..


Assalamualaikum all,

Terlalu banyak ayat serta hadis yang mengingatkan kita tentang besarnya dosa memfitnah. Terlalu banyak and thus Ibu selitkan few of it di sini. And mengapa memfitnah dikatakan berdosa besar, lebih kejam dari membunuh?

Sebenarnya fitnah merupakan pembunuhan ke atas karakter atau jiwa seseorang. Orang yang kena fitnah biasanya akan merasa terluka, menjadi rendah diri, kecewa dan hidup dalam kemurungan. Walaupun jasadnya hidup, tapi jiwanya mati kerana sakitnya terkena panahan fitnah.


Fitnah dilarang oleh Allah S.W.T, sebagaimana maksud firman-Nya dalam Surah al-Baqarah: 191:

“Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir.”

Firman Allah dalam Surah An Nur : 15 – 16

“Ingatlah ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” (15)

“Dan mengapakah kamu tidak berkata ketika mendengarnya, “Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.” (16)

Allah telah memberi peringatan supaya meninggalkan perbuatan memfitnah sesama manusia dalam Surah An Nur ayat 17 yang maksudnya :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].

Perkara itu diingatkan dengan tegas oleh Rasulullah dalam sabda Baginda yang bermaksud: “Akan muncul suatu ketika di mana ilmu Islam dihapuskan, muncul pelbagai fitnah, sifat kedekut dan jenayah berleluasa”. – (Hadis riwayat Muslim).

Rasulullah juga bersabda: “Seseorang hamba yang membicarakan sesuatu yang belum jelas baginya (hakikat dan akibatnya) akan dilempar ke neraka sejauh antara timur dan barat”. – (Hadis riwayat Muslim).

Allah berfirman dalam surah al-Hujurat, ayat 6 yang bermaksud: “Wahai orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidiki dulu (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara tidak diingini, kerana kejahilan kamu (mengenainya) sehingga menyebabkan kamu menyesali perkara yang kamu lakukan”.

Dosa fitnah juga menghalang kita masuk syurga. Rasulullah bersabda: “Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah”. – (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

Penyebar fitnah akan diberi malu oleh Allah apabila dibangkitkan pada akhirat kelak. Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Sesiapa yang menyebarkan kata-kata yang memalukan seorang Muslim dengan tidak sebenarnya, nescaya dia akan diberi malu oleh Allah dalam neraka pada hari kiamat”. – (Hadis riwayat Ibn Abid Dunya dari Abu Zar).

Mencari dan membocorkan rahsia orang dilarang Allah seperti di dalam firman-Nya bermaksud: “Dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang lain”. – (Surah al-Hujurat, ayat 12).

Allah berfirman: “Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pencaci dan pengeji.” – (Surah al-Humazah, ayat pertama).

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kamu apa itu mengumpat?” “Tidak,” jawab sahabat. Balas Baginda, “Mengumpat adalah kamu menyebut tentang kawan kamu apa yang dibencinya.” Para sahabat bertanya lagi, “Bagaimanakah sekiranya sesuatu yang disebut itu ada padanya?” Jawab Rasulullah SAW, “Itulah maksudnya mengumpat.” Nabi berkata lagi, “Kalau kamu menyebut apa yang tidak ada padanya, itu adalah buhtan (fitnah).” (Hadis Riwayat Tirmizi. 

“Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu, orang-orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata:”Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.” [An Nur : 12].

Diceritakan dari Abu Ayyub, bahawa isterinya berkata, ”Wahai Abu Ayyub, tidakkah engkau dengar apa yang dikatakan banyak orang tentang Aisyah?” Abu Ayyub menjawab, ”Ya. Itu adalah berita bohong. Apakah engkau melakukan perbuatan itu (zina), hai Ummu Ayyub? Ummu Ayyub menjawab, ”Tidak. Demi Allah, saya tidak melakukan perbuatan itu.” Abu Ayyub berkata, ”Demi Allah, A’isyah itu lebih baik dibanding kamu.. 

Kemudian Allah berfirman.

“Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu. Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi, maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta”. [An Nur : 13].

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti”. [Al Hujurat : 6].


Begitu banyaknya peringatan tentang betapa besar dan beratnya dosa mengumpat dan memfitnah.. masih jugak kita melakukannya..

Nauzubillah'himinzalik..

Semoga kita semua dijauhkan dari perbuatan ini.

3 comments:

  1. Sebab tu lah saya kadang2 lebih suka bawa diri sendiri...jadi lone ranger. Bila dah ramai2...macam2 gosip ada. Sangat bahaya fitnah memfitnah nie... Lagi satu, rancangan TV yang rating tinggi pun, yang berunsur fitnah la juga... Melodi tu..korek sana sini pasal artis... Kita yang menontonnya pun dapat 'saham' sekali kalau berita tu tak benar.

    ReplyDelete
  2. dalam dunia sekarang fitnah ni seolah-olah ada dimana2. kekadang kita sendiri pun keliru...
    rasanya ada hadith yg mengatakan akhir zaman ni zaman fitnah dimana2 shj.... zaman teknologi kan.. dgn hujung jari pun boleh menyebarkan fitnah

    ReplyDelete